Selasa, 18 Juni 2013

Social Entrepreneurship Esensi Erlangga



Social entrepreneurship, satu hal yang saya ingat selama melakukan kerjasama dengan Esensi Erlangga beberapa bulan ini.
Social Entrepreneurship merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Gabungan dari dua kata, social yang artinya kemasyarakatan, dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Pengertian sederhana dari Social Entrepreneur adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan dan kesehatan (healthcare) (Santosa, 2007 dalam http://ekonomi.kompasiana.com/)


Seperti diketahui, Esensi Erlangga merupakan penerbit terbesar buku pelajaran di Indonesia, dan mulai dikembangkan juga buku buku non bupel (bukan buku pelajaran). Saya baru menyadari ketika beberapa bulan belakangan ini, saya berkeliling di berbagai daerah di Indonesia. Entah jika yang dilakukan Erlangga dianggap sebagai strategi pemasaran mereka, namun saya memandangnya berbeda.

Erlangga bekerja sama bersusah susah dengan pihak pihak stakeholder Diknas Pendidikan dan Kementrian Agama untuk mengumpulkan pengawas, kepala sekolah/madrasah, guru, siswa dan mahasiswa untuk belajar bersama tentang apa saja yang dibutuhkan oleh para akademisi tersebut.

Mereka jemput bola, mengajukan proposal menjadi sponsor utama untuk diadakan seminar atau pelatihan di berbagai daerah yang jika menunggu dana dari pemerintah entah kapan akan menjangkau para akademisi tersebut. Seperti misalnya di pelosok pelosok tanah air, Kab. Tebo, Kab. Bungo, Kab. Muko Muko. Saya bisa berbicara seperti ini karena, pihak Dikbud sendiri mengakui bahwa jarang sekali ada pelatihan untuk pengembangan guru di daerah mereka.

Sebenarnya bisa saja, erlangga hanya menjual buku buku itu, namun seperti ada semacam kewajiban moral untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas guru guru dan sivitas akademika di daerah daerah tersebut. Kebutuhan atas kekurangan pelatihan dan pengembangan guru ini lantas dijawab oleh Erlangga untuk mengadakan seminar dan workshop di berbagai wilayah Indonesia hingga ke pelosok.

Jika itu di Jawa, di Kota/Kabupaten, kegiatan seminar dan pelatihan seperti yang diselenggarakan erlangga ini sangat banyak dan beragam apalagi jika wilayah kota/kab tersebut dekat dengan Kampus. Berbeda dengan yang dipelosok seperti ini, saya pikir ini bisa jadi salah satu contoh social entrepreneurship yang salah satu tujuannya melakukan perubahan social di bidang pendidikan. 

Disadari atau tidak yang dilakukan Erlangga ini akan berdampak pada anak – anak bangsa ini, jika para guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah memiliki pandangan yang luas, banyak dilatih untuk mengembangkan diri dan ilmu mereka, insyaAllah banyak anak bangsa ini yang akan tertolong masa depannya.

Salute untuk Erlangga, mudah mudahan niat mulia untuk memajukan ilmu pengetahuan bersama erlangga bisa terus berkelanjutan terwujud demi majunya pendidikan Indonesia.
Semangaattt!!!...(^.^)/…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar