Rabu, 07 Mei 2014

How Lucky I am.. :D

Teman teman satu kelas Diklat KTI MA Jateng-DIY
28 April - 7 Mei 2014
Saya pernah cerita kan?.. saya orang paling beruntung di dunia
Saya pegawai kementerian agama yang bisa menikmati belajar dari dua kementerian, dari kementerian agama sendiri dan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan

caranya? kalau dari kementerian agama jelas, sebagai pegawai negeri kami sering menerima tugas untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan guru, guna peningkatan kinerja di satuan kerja masing masing. Kalau dari kemdiknas, saya dapat menikmatinya saat mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh kemdiknas seperti Lomba Karya Inovasi Jateng dan Best Practices Guru. Informasi untuk dua hal tersebut mungkin tidak diketahui oleh teman teman dari kementerian agama, karena tahun lalu saya satu satunya guru dari kemenag yang mengikuti dua event tersebut, dan beruntung menikmati belajar dari teman teman di seluruh Indonesia di lingkungan Kemdiknas

Cara berikutnya, adalah hikmah yang saya peroleh karena mengajar di sekolah lain dibawah kemdiknas, saya bisa menikmati event lomba yang dikhususkan untuk guru kemdiknas, seperti Karya Ilmiah dan Inovasi Pembelajaran bagi guru SMK dan Lomba Kreatifitas Guru yang konon kabarnya hanya boleh diikuti guru guru dibawah kemdinas, karena saya juga mengajar di sekolah dibawah kemdiknas, maka saya memiliki kesempatan untuk mengikuti dua event tersebut.

See betapa beruntungnya saya ...

Eeeeh sebenernya saya tadi mau cerita tentang Diklat atau pendidikan dan pelatihan yang barusan saya ikuti, diklat ini berlangsung 10 hari dari tanggal 28 - 7 Mei 2014
Judulnya diklat teknis substansi peningkatan kompetensi publikasi karya ilmiah bagi guru Madrasah Aliyah, keren ya
dan memang menyenangkan, atau mungkin saja saya yang terlalu menikmati belajar saya kali ini hehe
Materi di dalam diklat ini mengacu pada buku 4 dan buku 5 pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dijadikan syarat guru untuk naik pangkat

Tetapi bukan itu sih sebenarnya tujuan pemerintah coba simak

Tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Tujuan umum pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan secara khusus tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut;  
  1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.
  2. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. 
  3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
  4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.
  5. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di   masyarakat.
  6. Menunjang pengembangan karir guru
Sumbernya disini

Coba keren kan tujuan pemerintah, jadi nantinya diharapkan guru guru bener bener jadi manusia pembelajar, mereka dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam pembelajarannya di kelas, sehingga anak anak akan suka belajar

Sebenernya buanyak sekali kewajiban kewajiban guru yang harus dipenuhi, tapi aslinya kalau suka jadi guru inshaAllah nggak berat kok, cuma merencanakan, melakukannya di kelas, evaluasi, refleksi dan menuliskannya dalam bentuk laporan ilmiah dan non ilmiah, gampang kan :D
di buku 4 PKB ada 10 karya tulisan yang dapat dinilaikan untuk PAK (Penilaian Angka Kredit)...

Saya sih ngerasanya ada yang salah ya, murid murid Indonesia, tujuan belajar adalah ijazah dan nilai raport, eee gurunya tujuan bikin tulisan dan karya ilmiah untuk naik pangkat ... kapan sih tujuannya berubah, pingin refleksi, pingin belajar, pingin memperkaya pengetahuan, pingin sharing ke orang lain ...

Sebentar, kalau saya cerita ini, bukan pencitraan yaa, saya pingin sharing bahwa jika melakukan sesuatu karena memang pingin hal itu bermanfaat untuk orang banyak dalam hal ini anak anak, maka Allah akan memberi kemudahan di segala hal deh

Duluuu sekali tahun 1998 pertama saya jadi guru, saya selalu dipusingkan dengan media dan cara mengajar yang bisa membuat anak anak suka belajar di kelas dengan saya, hal ini terbawa sampai saya tahun 2003 mengajar di tempat saya sekarang. Tidak pernah sekalipun saya berpikir, apa yang saya lakukan ada harganya kelak, untuk kepentingan sertifikasi guru, apalagi kenaikan pangkat, saat itu saya belum pegawai negeri apa lagi dapat predikat guru profesional

Setiap masuk kelas banyak sekali barang bawaan saya, media belajar untuk anak anak, bikin strategi pembelajaran aneh aneh di kelas. Saya juga suka bikin penelitian suka suka, seperti saya ingin tahu sebenernya kesukaan anak belajar pakai gaya belajar seperti apa, atau penelitian tentang masalah masalah yang terjadi di Madrasah saya, gak ada tujuan lain selain saya pingin memahami anak anak itu. Saya tidak suka pake LKS jadi yang dijual penerbit, saya suka bikin lembar kerja atau modul sendiri, tujuannya sih supaya anak anak nggak usah banyak nyatet, biar mereka banyak baca dan banyak kerja aja. Setiap ada seminar di kampus tentang pendidikan, saya selalu ikut dengan biaya sendiri. Belakangan saya merasa aneh saat diklat, saya malah diberi fasilitas plus uang saku :D

Berkat kemurahan Allah, tahun 2004 saya diterima pegawai negeri, SK pengangkatan 2005 dan tahun 2007 dipanggil untuk mengumpulkan berkas portofolio guna mengajukan sertifikasi guru. Tahu nggak, salah satu persyaratan portofolio adalah mengumpulkan media pembelajaran, karya tulis ilmiah, modul, juga sertifikat mengikuti seminar. See ternyata apapun yang kita lakukan inshaAllah bermanfaat buat diri kita juga


Ingat cerita saya tentang buku saya, itu juga sama, saya suka menulis semua pengalaman pembelajaran di kelas di blog, dengan bahasa acak adut suka suka saya, nggak pernah berpikir sedikitpun hal itu kelak ada gunanya buat karir saya. Berkat kemurahan Allah, ada pak Wisnu Chandra dari Esensi Erlangga yang tertarik dengan tulisan itu dan jadi deh buku, alhamdulillah terjual 5000an copy dalam waktu 8 bulan. See ...



Jadi please, luruskan niat untuk mendidik anak bangsa lebih baik, jangan bikin tujuan lain hasilnya dipastikan menyusahkan dan menyebalkan, percaya deh



Semangaaattt!!..(^.^)/...



buku saya laris disini 30 eks sold out.  Alhamdulillah :D




Hampir semua dosen juga mengapresiasi buku ini...,
termasuk beliau dua dosen sebelah kiri
Sesuatu bangett gak sih :D

Saat orientasi lapangan di MAN 1 Semarang
ketemu dua native speaker :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar