Tetap semangat walau berdesakan |
Siapa sangka mimpi yang saya tulis di 2010 tersebut, terwujud tiga tahun kemudian, dengan jalan yang tidak pernah saya bayangkan sama sekali. Allah menuntun seorang Editor Esensi Erlangga Bapak Wisnu Chandra, melihat blog saya http://www.ameliasari.com, dan menawarkan kepada saya untuk menulis buku "Menyusun PTK itu Gampang" buku ini tersaji unik, dan tidak biasa, bahasa nya ngepop, seperti gaya saya kalau nulis, mereka (Esensi) mau menerima gaya tulisan ini, bahkan Esensi meminta saya untuk menulis dua buku lagi, (inshaAllah draftnya akan saya kirim bulan Agustus besuk). Bukan itu saja, strategi pemasaran Esensi Erlangga membuat saya bisa berkeliling Indonesia menebar "racun" perubahan paradigma pendidikan kepada para guru di pelosok negeri.
17 Juni 2014, saya kembali terbang ke Krui, satu kota kecil di Pesisir Barat Lampung Barat, kota yang indah, karena terletak di pinggir pantai, dengan ombak yang sangat menantang, dan diminati oleh para wisatawan asing untuk surfing. Malah beberapa mengatakan lima tahun mendatang Krui akan seramai Bali, karena keindahan pantainya.
Mendarat di Raden Intan II Bandar Lampung pukul 19.00 malam, perjalanan lanjut lewat darat, menembus hutan menuju Liwa, kami sampai Liwa pukul 00.00 malam tepat, keesokan harinya pukul 07.30 kami berangkat menuju Krui, kurang lebih 1 jam perjalanan dari Liwa, sama menembus hutan lagi, dan bertemu banyak monyet liar, warnanya putih bersih, dengan muka telinga hitam... lucu,
Kita melewati Taman Nasional Bukit Barisan Selatan... cool
Sesampainya di Krui acara dimulai pukul 09.00 selesai pukul 14.00, kami sempat mampir ke pantai Labuhan Jukung sebentar, kemudian lanjut perjalanan kembali ke Bandar Lampung, perjalanan kali ini lewat pesisir pantai, Watu agung, Tanggamus, dan Pringsewu, kembali menembus hutan, dan tiba di Bandar Lampung pukul 21.00, keesokan harinya kembali terbang ke Solo pukul 09.00...
perjalanan yang padat dan menantang ya
Bagaimana dengan guru gurunya, hahai, guru guru Krui adalah guru guru yang penuh semangat, bayangkan saja, 400 guru di satu gedung yang menurut saya kurang nyaman, mereka berdesakan, berpanas panas, belajar bersama dari pukul 09.00 hingga 14.00.
Kendala kesulitan menulis karya ilmiah menurut mereka adalah, tidak adanya akses internet, akses buku (sulit mencari referensi), repot di rumah mengurus anak dan suami, repot pekerjaan administrasi guru, dan masih banyak lagi.
Namun setelah kami belajar bersama, kendala kendala tersebut ternyata bisa disiasati, dimana ada kemauan inshaAllah adaaa saja jalannya
Setelah selesai seminar, masih ada sms dari peserta yang bertanya mengenai teknis pembuatan penelitian tindakan kelas, semangatnya mereka untuk terus belajar seperti ini membuat saya terharu. *selalu terjadi saat bertemu guru guru di pelosok Indonesia. Sungguh mereka keren.. :)
Semangaaattt!!,,(^.^)/..
Add caption |
Pernah makan Sop Ikan Merlin?, seger enaaak sekali, dan nggak amis kalau yang diatas kakap laut bakar, yummy |
Indahnya pantai Labuan Pujung |
Siapa mengira bisa sampai disini.. :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar